BAB 4 MANUSIA DAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.
Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia
dengan Tuhanya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ichlas, mengikuti
perintahNya, dan berpegang teguh pada syariatNya.
Dalam
bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama
memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari
kemampuan.
Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu
pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan.Pada pengasuhan contoh
yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya, bagaimana seorang
ibu dengan rasa cinta kasih mengasuh anaknya dengan sepenuh hati, Sedang dengan
tanggung jawab dalam arti benar adalah sesutu tindakan yang sama sekali
sukarela yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukkan
penyelenggaraan atas hubungan fisik.
Unsur
yang ketiga adalah perhatian yang berarti memperhatikan bahwa pribadi
lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya.
keempat
adalah pengenalan yang merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia
manusia.
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W.
Sarwono, dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan.
Keintiman, dan kemesraan.
·
keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas
untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau janji
dengan dia harus ditepati.
·
keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan
bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
·
kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen kalau
jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa
sayang,dan seterusnya.
Lain halnya pengertian cinta yang dikemukakan oleh Dr. Abdullah
Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan
gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh
gairah, lembut, dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia yang
murni, yang tak dapat terpisahkan dengan kehidupannya.
Cinta
tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah,
dan berjihad dijalan Allah. Cinta
tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, suami /
istri dan kerabat. Cinta tingkat terendah
adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat
tinggal.
B. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai
bentuk kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang
mencintai orang lain atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan
Rasulnya,berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci
Al-Qur`an.
-
CINTA DIRI
Cinta ini erat kaitannya dengan
dorongan menjaga diri, manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi
dirinya, dan mengaktualisasikan.
-
CINTA
KEPADA SESAMA MANUSIA
Manusia dapat hidup dengan
keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya tidak boleh tidak ia harus
membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia
menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang
lain, bekerja sama dengan memberi bantuan kepada orang lain.
-
CINTA
SEKSUAL
Dorongan seksual melakukan fungsi
penting yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis, lewat dorongan
seksual terbentuk keluarga, dari keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa.
-
CINTA
KEBAPAKAN
Ayah dengan anak-anaknya tidak
terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si Ibu dengan
anak-anaknya maka para ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan
bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan melainkan dorongan
psikis.
-
CINTA
KEPADA ALLAH
Kemesraan dapat menimbulkan daya
kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentu
seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
C. PEMUJAAN
Pemujaan
adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan
dalam bentuk komunikasi ritual.
Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya,
bila manusia mengabaikan segala perintahNya.
-
CINTA
KEPADA RASUL
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh
alam semesta,menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena
Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral,
maupun berbagai sifat luhur lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar beriman
dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang menanggung derita dakwah
Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di
seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman, kesesatan menuju
cahaya petunjuk.
D. KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa
Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta
atau perasaan suka kepada seseorang. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan
dari cinta.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga.
Komuniokasi antara anak dan orang tua pada prinsipnya anak terlahir dan
terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Dari cara pemberian
cinta kasih ini dapat dibedakan :
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang
terhadap anaknya baik berupa moral-material dengan sebanyak-banyaknya, dan si
anak menerima saja, mengiyakan tanpa memberikan respon.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang
terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tua
mendiamkan saja tingkah laku si anak tidak memberikan perhatian apa yang
diperbuat anak.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
Di sini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah
lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan.
4. Orang tua bersifat aktif,
si anak bersifat aktifDalam hal ini orang tua dan anak saling
memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya, sehingga hubungan antara
orang tua dan anak saling intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai,
saling membutuhkan.
Kasih sayang itu nampak sekali bila
seorang ibu sedang menyusui atau mengendong, bayinya itu diajak bercakap-cakap,
ditimang-timang,dinyanyikan, meskipun bayi itu tidak tahu arti kata-kata, lagu
dan sebagainya.
E. KEMESRAAN
Kemesraan
berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang
akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang
sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Filusuf Rusia dalam
bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang
gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia mulai hidup untuk
orang lain”.
Pernyataan
ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah “Romeo
dan Juliet”, bila di Indonesia kisah” Roro Mendut dan Prono Citro”.
Cinta
yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah
perwujudan cinta.
F. BELAS KASIHAN
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada tiga
macam cinta :
1.
Cinta agape ialah cinta manusia kepada Tuhan
2.
Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan saudara
3.
Cinta
Amor/ Eros ialah cinta antara pria dan wanita.
Disamping itu masih ada cinta lagi yaitu
cinta terhadap sesama. Cinta terhadap sesama merupakan perpaduan antara cinta
agape dan cinta philia. Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan, untuk
membedakan antara cinta kepada orang tua, pria wanita dan cinta kepada Tuhan.
Dalam cinta sesama ini dipergunakan
istilah belas kasih, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya,
cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaanya. Penderitaan ini
mengandung arti luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim piatu, penyakit yang
dideritanya,dan sebagainya.
G.
CINTA KASIH EROTIS
Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali dicampur
baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, tetapi seperti
yang telah dikatakan terlebih dahulu , pengalaman intimitas, kemesraan yang
tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja. Disamping itu terdapat
pula faktor-faktor lain , banyak orang mempunyai arti sebagai cara-cara
mengatasi keterpisahan, seperti bercakap-cakap tentang kehidupan diri pribadi,
tentang pengharapan-pengharapan dan kecemasan-kecemasannya, menampakan diri dengan
segi-segi keanehannya, mengadakan hubungan dan minat yang sama terhadap dunia
sekitar, semuanya itu dilaksanakan untuk mengatasi keterpisahan. Dalam cinta
kasih erotis terdapat ekslusifitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Ciri-ciri eksklusif dalam cinta kasih
erotis ini perlu dibicarakan lebih lanjut.
Cinta kasih erotis eksklusif hanyalah dalam arti
bahwa seseorang dapat menyatukan dirinya secara lengakap dan intensif hanya
dengan satu orang saja. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih
terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keikut sertaan
selengkapnya dengan semua aspek kehidupan orang-orang lain, tetapi bukan dalam
arti cinta kasih kesaudaraan yang mendalam terhadap orang lain.
Dengan demikian maka, baik pandangan bahea cinta
kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta
kasih erotis itu tidak lain dari pada perbuatan , kemauan kedua-duanya, atau
lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang lain satu, juga tidak
pada yang lain.
Komentar
Posting Komentar