BAB III INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
A.
INDIVIDU
1.
Pengertian
Individu
Individu
berasal dari kata latin ‘individuum’ artinya yang tak terbagi/satu kesatuan
yang paling kecil dan terbatas. Individu berarti manusia sebagai satu kesatuan
yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Makna
individu adalah seorang manusia yang memiliki peranan khas di dalam lingkungan
sosialnya, serta mempunyai kepribadian dan pola tingkah laku spesifik. Manusia
sebagai individu yang berdiri sendiri dalam beberapa hal mempunyai kesamaan dan
perbedaan sehingga timbul deferensiasi yang disebabkan oleh pembawaan (watak
dan sifat) tertentu serta pengaruh lingkungan.
Proses
aktualisasi diri / individualisasi adalah proses meningkatkan ciri-ciri
individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri. Dalam bertingkah
laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan yang akan terjadi pada individu
yaitu :
-
Menyimpang dari norma
kolektif
-
Kelilangan
individualitasnya/ takluk pada kolektif
-
Mempengaruhi
masyarakat. Contoh pahlawan, pengacau, provokator
2.
Pertumbuhan
Individu
Pertumbuhan
adalah perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju atau dewasa. Pertumbuhan
dapat ditinjau dari 3 aliran :
a. Aliran
Asosiasi, adalah perubahan terhadap seseorang secara bertahap karena pengaruh
dari pengalaman atau empiri/kenyataan luar, melalui panca indra yang
menimbulkan sensation/perasaan maupun pengalaman mengenai keadaan batin sendiri
yang menimbulkan reflektion.
b. Psikologi
Gestalt, pertumbuhan adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia
dalam mengenal sesuatu secara keseluruhan, baru kemudian mengenal bagian-bagian
dari lingkungan yang ada.
c. Aliran
Sosiologi, pertumbuhan adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari
sifat yang semula asosial maupun sosial kemudian tahap demi tahap
disosialisasikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan:
a. Pertumbuhan
Nativistik, pertumbuhan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang
dibawa sejak lahir.
b. Pendirian
empiristik dan environmentalistik, pertumbuhan individu semata-mata tergantung
pada lingkungan dan konsekuensinya.
c. Konvergensi
da interaksionisme, yaitu pertumbuhan individu ditentukan oleh interaksi antara
dasar (bakat) dan lingkungan.
Tahap pertumbuhan individu
berdasarkan psikologi
a. Masa
vital (umur 0-2th)
Pada masa ini ndividu menggunakan
fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Menurut Freud
tahun pertama dalam kehidupan individu adalah sebagai masa oral, karena pada
waktu itu mulut adalah alat utama untuk melakukan eksplorasi dan belajar.
b. Masa
Estetik (umur 2-7th)
Pada masa ini pertumbuhan yang
terutama adalah fungsi panca indra.
Tahap ketika anak menemukan dirinya sebagai subyek, dan sebagai subyek
dia mempunyai kebebasan menghendaki dan menolak sesuatu.
c. Masa
intelektual (umur 7-13/14th)
Masa ini disebut juga masa
keserasian sekolah. Pada masa ini proses sosialisasi anak telah berlangsung
dengan lebih efektif sehingga menjaadi matang untuk dididik.
d. Masa
remaja (umur13/14 - 20/21th)
Masa pra remaja
: masa ini ditandai dengan sifat-sifat negatif baik dalam berprestasi jasmani
maupun mental. Negatif dalam sifat sosial baik dalam bentuk pasif maupun bentuk
agresif terhadap masyarakat. Hal ini disebabkan karena mulai bekerjanya
kelenjar kelamin yang membawa perubahan cepat pada remaja dan seringkali tidak
mereka pahami
Masa remaja
: masa dimana remaja mempunyai dorongan untuk mencari pedoman hidup, yaitu
sesuatu yang dapat dipandang bernilai dan pantas dijunjung tinggi dan
dipuja-puja.
e. Masa
usia mahasiswa
Masa ini merupakan tahap pemantaban
pendirian hidup, yaitu pengujian lebih lanjut pendirian hidup serta penyiapan
diri dengan ketrampilan dan kemampuan yang digunakan untuk merealisasikan
pendirian hidup yang telah dipilih.
B.
KELUARGA
1.
Fungsi
keluarga
Keluarga adalah unit satuan
masyarakat yang terkecil yang merupakan suatu komponen kecil dalam masyarakat.
Dalam perkembangan individu, keluarga disebut sebagai primary group.
Fungsi keluarga adalah suatu
pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu.
Macam-macam fungsi keluarga :
a. Fungsi
biologis, keluarga dapat menyelenggarakan persiapan perkawinan bagi
anak-anaknya berupa : pengetahuan kehidupan sex suami-istri, pengetahuan
mengatur rumah tangga bagi istri, pengetahuan tugas suami, memelihara
pendidikan baagi anak-anak.
b. Fungsi
pemeliharaan, keluarga dapat memberikan perlindungan seperti : menyediakan
rumah sebagai tempat berlindung, memelihara kesehatan, memberikan pengamanan
dari bahaya.
c. Fungsi
ekonomi, keluarga memberikan kebutuhan pokok seperti : sandang pangan dan
tempat tinggal
d. Fungsi
keagamaan, keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mengamalkan ajaran-ajaran
agama sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan YME.
e. Fungsi
sosial, keluarga berperan untuk memperkenalkan nilai-nilai dan sikap yang
dianut oleh masyarakat pada anak-anaknya seperti mempelajari peranan yang
diharapkan akan mereka jalankan kelak. Dalam fungsi ini keluarga diharapkan
menjadi pewarisan kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan seperti sopan santun
bahasa, cara bertingkah laku, ukuran tentang baik buruknya perbuatan.
Disamping kelima fungsi diatas ada
beberapa pernyataan mengenai keluarga menurut buku Drs. Soewaryo Wangsanegara :
1. Sebagai
pembentukan kepribadian, orang tua meletakkan dasar-dasar kepribadian pada
anak-anaknya untuk memproduksi dan melestarikan kepribadian mereka.
2. Alat
reproduksi kepribadian (berkaitan dengan butir 1)
Sebagaialat reproduksi kepribadian
yang berakar pada etika, estetika, moral keagamaan dan kebudayaan yang
berhubungan dengan sebuah struktur masyarakat. Contoh keluarga seniman tari
bali mewariskan ketrampilan seni tari atau seni patung kepada anak
keturunannya.
3. Keluarga
merupakan eksponen / contoh dari kebudayaan masyarakat.
Pada keluarga keluarga masyarakat
primitif peranan keluarga sangat penting sebagai transmisi/ penyaluran
kebudayaan. Semakin maju dan dinamis suatu kelompok masyarakat maka peranan
keluarga sebagai transmisi kebudayaan sudah tidak memadai lagi, maka diperlukan
bentuk lain seperti, sekolah-sekolah, lembaga-lembaga non formal/ formal.
4. Keluarga
sebagai lembaga perkumpulan perekonomian
5. Keluarga
sebagai pusat pengasuhan dan pendidikan
C.
MASYARAKAT
1.
Beberapa
pengertian tentang masyarakat
a. Menurut
Drs. JBAF Mayor Polak, masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan sosial
terdiri atas banyak sekali kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok
terdiri atas sub kelompok.
b. Menurut
Prof. M.M Djoyodiguno, adalah suatu kebulatan dari segala perkembangan dalam
hidup bersama antara manusia dengan manusia.
c. Menurut
Hasan sadily, masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang
hidup bersama.
Jelasnya masyarakat adalah suatu
kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma adat
istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan,
norma-norma yang mereka miliki tersebut menjadi dasar kehidupan sosial dalam
lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk kelompok masyarakat yang memiliki
ciri-ciri kehidupan yang khas.
2.
Dalam
pertumbuhan dan perkembangan masyarakat dapat digolongkan menjadi masyarakat
sederhana dan masyarakat maju.
a. Masyarakat
sederhana, masyarakat ini memiliki pola pembagian kerja yang dibedakan menurut
jenis kelamin, hal ini berlatar belakang dari kemampuan fisik antara seorang
pria dan wanita dalam menghadapi tantangan alam yang buas pada saat itu.
b. Masyarkat
maju, masyarkat ini mempunyai ragam kelompok sosial atau organisasi
kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan
tertentu. Organisasi kemasyarkatan ini berkembang dalam cakupan lingkungan
mulai dari yang terbatas, nasional, regional, maupun internasional. Masyarakat
maju dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan masyarakat
industri.
·
Masyarakat non industri
-
Kelompok primer/ face
to face group : interaksi antar anggotanya lebih intensif, erat dan akrab.
Sifat interaksinya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Pembagian tugas
dititikberatkan pada kesadaran dan tanggung jawab.
-
Kelompok sekunder :
hubungan antar anggotanya bersifat formal atau resmi. Sifat interaksi,
pembagian kerja diatur atas pertimbangan rasional dan obyektif. Pembagian kerja
berdasarkan pada kemampuan, keahlian tertentu serta dituntut dedikasi. Contoh
parpol, serikat buruh, organisasi profesi dan lain-lain.
Dilihat dari hubungan anggota yang
bersifat resmi tumbuh kelompok formal dan informal.
-
Kelompok informal/ informal
group adalah kelompok sosial yang tidak memiliki struktur organisasi, contoh
serikat buruh.
-
Kelompok resmi/ formal
group adalah kelompok sosial yang mempunyai tata aturan tegas untuk mengatur
hubungan antar anggotanya. Contoh organisasi-organisasi profesi.
·
Masyarakat industri
Ciri dari masyarakat industri
adalah otonomi sejenis yaitu kepandaian/ keahlian khusus yang dimiliki
seseorang secara mandiri sampai pada batas-batas tertentu. Contoh koki, tukang
las, ahli mesin dst. Mereka dapat bekerja secara mandiri.
Dengan otonomi sejenis makin
komplekpembagian kerja sehingga makin banyak timbul kepribadian individu, dan
pekerjaan menjadi lebih khusus.
Abad 15 adalah pangkal berkembang
pesatnya industrialisasi terutama didaratan eropa sehingga timbul pembagian
kerja antara majikan dan buruh. Laju pertumbuhan industri membawa konsekwensi
memisahkan antara majikan dan pekerja. Majikan sebagai pemilik modal memonopoli
posisi-posisi tertentu sehingga terjadi konflik dan ketidak puasan pekerja. Hal
ini mendorong terbentuknya serikat buruh untuk memperbaiki kondisi kerja dan
upah.akumulasi ketidak puasan pekerja semakin meningkat karena kaum
industrialis mengganti tenaga manuasia dengan mesin-mesin yang berakibat
stagnasi mental para buruh.
Komentar
Posting Komentar