BAB IV PEMUDA DAN SOSIALISASI
A.
MASALAH-MASALAH
KEPEMUDAAN
Masalah
pemuda merupakan masalah yang selalu dialami oleh setiap generasi dalam
hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah yang dialami biasanya
berhubungan dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Masalah kepemudaan yang lain
adalah belum atau kurang mandirinya dalam hal ekonomi dan kurang dewasa dari
segi psikologis.
B.
REALITAS
KEPEMUDAAN
Kepemudaan
merupakan fase dalam pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat seketika dan
akan hilang dengan sendirinya sejalan dengan hukum biologis.
Pemuda
sering dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang
bertentangan dengan aspirasi masyarakat atau lebih tepat aspirasi generasi
tua. Sehingga muncul persoalan-persoalan
yang tidak sejalan dengan keinginan generasi tua, hal ini memunculkan konflik
berupa protes, baik secara terbuka maupun terselubung.
Dalam
pendekatan klasik terjadi jurang pemisah antara generasi muda dan tua
disebabkan antara lain adanya 2 asumsi pokok mengenai kepemudaan yaitu :
·
Proses perkembangan
manusia dianggap sesuatu yang fragmentaris/ terpecah-pecah. Setiap perkembangan
hanya dapat dimengerti oleh manusia itu sendiri, maka tingkah laku anak dan
pemuda dianggap sebagai riak-riak kecil yang tidak berarti dalam perjalanan
hidup manusia. Dan masa tua dianggap sebagai mahkota hidup yang disamakan
dengan hidup bermasyarakat.
·
Adanya anggapan bahwa
mempunyai pola yang sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran yang diwakili
generasi tua yang bersembunyi dibalik tradisi. Pemuda dianggap sebagai objek
dari penerapan pola-pola kehidupan dan bukan sebagai subjek yang mempunyai
nilai sendiri.
Kedua
asumsi diatas tidak akan menjawab masalah kepemudaan dewasa ini karena pemuda
dan kepemudaan adalah suatu tonggak dari suatu wawasan kehidupan yang mempunyai
potensi untuk mengisi hidupnya.
Dalam pendekatan ekosferis, sebagai
subyek pemuda mempunyai nilai sendiri dalam mendukung dan menggerakkan hidup
bersama. Pada pendekatan ini anak-anak, generasi muda dan generasi tua berada
dalam status sama atau dalam satu kesatuan wawasan kehidupan. Semua tanggung
jawab atas keselamatan, kesejahteraan, kelangsungan generasi sekarang dan yang
akan datang perbedaannya hanya terletak pada derajat ruang lingkup dan tanggung
jawabnya.
Generasi
tua berkewajiban membimbing generasi muda sebagai penerus untuk memikul
tanggung jawab yang semakin komplek.
Generasi
muda berkewajiban mempersiapkan diri untuk mengisi posisi generasi tua yang
makin melemah.
C.
PEMUDA
DAN IDENTITAS
Dalam pola dasar
pembinaan dan pengembangan generasi muda, yang dimaksud pemuda adalah:
a. Dari
segi biologis pemuda adalah berumur 15-30 th
b. Dari
segi budaya/ fungsional, pemuda adalah manusia berumur 18/21 keatas yang
dianggap ssudah dewasa misalnya untuk tugas-tugas negara dan hak pilih.
c. Dari
angkatan kerja terdapat istilah tenaga muda dan tua. Tenaga muda adalah berusia
18-22 th.
d. Dilihat
dari perencanaan modern yang mengenal tiga sumber daya yaitu sumber daya alam,
dana dan manusia. Yang dimaksud sumber data manuasia muda adalah berusia 0-18th
e. Dilihat
dari ideologi politis generasi muda adalah calon pengganti generasi terdahulu
yaitu umur antara 18-30 atau 40 th.
f. Dilihat
dari umur, lembaga dan uang lingkup tempat diperoleh 3 kategori yaitu :
-
Siswa usia 6-18th di
bangku sekolah
-
Mahasiswa uasia 18-25
di perguruan tinggi
-
Pemuda diluar
lingkungan sekolah/ perguruan tinggi usia 25-30 th
Dalam pola dasar
pembinaan dan pengembangan generasi muda, generasi
muda dipandang dari beberapa aspek yaitu :
a. Sosial
psikologi
Proses pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian, serta penyesuaian diri secara jasmaniahdan rohaniah sejak dari
masa kanak-kanak sampai usia dewasa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti keterbelakangan mental, salah asuh orang tua atau guru, pengahur
negatif lingkungan. Hambatan tersebut memungkinkan terjadinya kenakalan remaja,
maslah narkoba dan lain-lain.
b. Soaial
budaya
Perkembangan pemuda berada dalam
proses modernisasi dengan segala akibat sampingnya yang bisa berpengaruh pada
proses pendewasaannya, sehingga apabila tidak memperoleh arah yang jelas maka
corak dan warna masa depan negara dan bangsa akan menjadi lain dari yang
dicita-citakan.
c. Sosial
ekonomi
Bertambahnya pengangguran
dikalangan pemuda karena kurang lapangan pekerjaan akibat dari pertambahan
penduduk dan belum meratanya pembangunan.
d. Sosial
politik
Belum terarahnya pendidikan politik
dikalangan pemuda dan belum dihayatinya mekanisme demokrasi pancasila, tertib
hukum dan disiplin nasional sehingga merupakan hambatan bagi penyaluran
aspirasi generasi muda.
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan masalah yang menyangkut generasi muda dewasa
ini adalah :
-
Menurunnya jiwa
idealisme, patriotisme, dan nasionalisme
-
Kekurangpastian yang
dialmi generasi muda terhadap masa depannya
-
Belum seimbang jumlah
pemuda dan fasilitas pendidikan yang tersedia bail formal/ non formal dan
tingginya jumlah putus sekolah.
-
Kurang lapangan kerja
dan kesempatan kerja sehingga pengangguran semakin tinggi yang mengakibatkan
kurangnya produktivitas nasional.
-
Kurang gizi yang
menyebabkan hambatan bagi kecerdasan dan pertumbuhan badan, karena ketidaktauan
tentang gizi seimbang dan rendahnya daya beli.
-
Masih banyak perkawinan
dibawah umur terutama dikalangan masyarakat pedesaan.
-
Adalanya generasi muda
yang menderita fisik, mental dan sosial.
-
Pergaulan bebas yang
membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
-
Meningkatnya kenakalan
remaja, penyalahgunaan narkotika.
-
Belum adanya peraturan
perundang-undangan yang menyangkut generasi muda.
D.
PERGURUAN
DAN PENDIDIKAN
Keberhasilan
pembangunan sangat ditentukan oleh beberapa faktor seperti kualitas SDM,
tersedianya sumber daya alam, birokrasi pemerintah yang kuat dan efisien.
Faktor
SDM sangat menentuka dalam proses pembangunan karena manusia bukan saja objek
tetapi juga subjek pembangunan. Disinilah letak pentingnya pendidikan sebagai
upaya terciptanya SDM yang berkualitas. Bentuk-bentuk pendidikan tersebut
adalah :
a. Pendidikan
formal : sekolah, perguruan tinggi
b. Pendidikan
non formal / luar sekolah
-
Sasaran pokoknya adalah
anggota masyarakat yang belum mendapat kesempatan mengikuti pendidikan formal
atau karena putus sekolah.
-
Dikoordinasi oleh dinas
pendidikan masyarakat, tim penggerak PK, Dharma wanita, program bakti sosial
dan lain-lain.
-
Salah satu bentuk
pendidikan non formal bagi pembangunan di pedesaan adalah Teknologi Tepat Guna/
TTG, yaitu sarana untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam beban hidup
sehari-hari.
Contoh: Teknologi pembuatan alat
pengering gabah
Teknologi pembuatan gas bio
Teknologi tambak air tawar dan payau dll
c. Pendidikan
informal
Yaitu pendidikan yang diperoleh
berdasarkan pengalaman hidup sehari-hari.
E.
PERANAN
PEMUDA DALAM MASYARAKAT
Peranan pemuda dalam
masyarakat dibedakan atas dua hal :
a. Peranan
pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan :
-
Pemuda meneruskan
tradisi dan mendukung tradisi
-
Pemuda yang
menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha mengubah tradisi.
b. Peranan
pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dibedakan
menjadi :
-
Jenis pemuda
pembangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial.
Contoh sastrawan Rendra dan Chairil anwar pada masanya.
-
Jenis pemuda nakal/
delinkuen, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan perubahan pada
budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari
masyarakat dengan tindakan menguntungkan bagi diri sendiri.
-
Jenis pemuda radikal,
yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat
cara-cara radikal, revolusioner tanpa memikirkan lebih jauh bagaimana
selanjutnya.
Asas pengembangan
generasi muda
1. Asas
edukatif, pembinaan dan pengembangan oleh unsur diluar generasi muda da sesama
generasi muda.
2. Asas
persatuan dan kesatuan bangsa
3. Asas
swakarsa, menumbuhkan kemauan generasi muda untuk membina dan mengembangkan
diri sendiri dan lingkungannya.
4. Asas
keselarasan terpadu
5. Asas
pendayagunaan dan fungsionalisasi, makin banyaknya organisasi pemuda yang ada
maka perlu diadakan penataan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna bagi
pelaksanaan program-program generasi muda dalam pembangunan nasional.
Arah pembinaan dan
pengembangan generasi muda
1. Berorientasi
pada Tuhan YME, nilai-nilai kerohanian dan falsafah hidup pancasila.
2. Orientasi
kedalam terhadap dirinya sendiri, mengembangkan bakat-bakat kemampuan jasmaniah
dan rohaniah dalam dirinya agar dapat memberikan prestasi semaksimal mungkin.
3. Orientasi
keluar terhadap lingkungan (budaya,sosialdan moral) dan masa depannya. Sumber
orientasi keluar ini dibagi atas :
-
Pengembangan sebagai
insan sosial budaya
-
Pengembangan sebagai
insan sosial politik dan sebagai insan patriot.
-
Pengembangan sebagai
insan sosial ekonomi, termasuk sebagai insan kerja dan insan profesi yang
mempunyai kemampuan untuk mendayagunakan sumber alam dan menjaga
kelestariannya.
-
Pengembangan pemuda
terhadap masa depannya. Kepekaan terhadap masa depan akan menumbuhkan kemampuan
untuk mawas diri, kreatif, kritis.
Tujuan pembinaan da
pengembangan generasi muda
1. Memantapkan
persatuan dan kesatuan bangsa
2. Mewujudkan
kader-kader penerus perjuangan bangsa
3. Melahirkan
kader-kader pembangunan nasional dengan angkatan kerja berbudi luhur, dinamis
dan kreatif.
4. Mewujudkan
warga negara Indonesia yang memiliki kreatifitas kebudayaan nasional.
5. Mewujudkan
kader-kader patriot pembela bangsa yang berkesadaran dan berketahanan nasional.
Jalur pembinaan dan
pengembangan generasi muda
a. Kelompok
jalur utama
-
Jalur keluarga,
pelaksanaan pembinaan dan pengembangan adalah orang tua serta anggota keluarga
terdekat
-
Jalur generasi muda,
organisasi-organisasi pemuda yang ada seperti OSIS, Senat, Pramuka, Karang
taruna
b. Kelompok
jalur penunjang
-
Jalur sekolah/ pra
sekolah : organisasi orang tua murid, enataan mutu pendidik dan sarananya.
-
Jalur masyarakat : jalur
masyarakat yang melembaga (lembaga peribadatan, organisasi sosial). Jalur
masyarakat yang tidak melembaga 9pergaulan sehari-hari, tenpat rekreasi)
c. Kelompok
jalur koordinatif (jalur pemerintah)
a. Sistem
pengkoordinasian melalui Badan Koordinasi Penyelenggaraan Pembinaan Generasi
muda.
b. Pelaksanaan
organisasi pembinaan dan pengembangan generasi muda melalui satuan pengendali
pembinaan generasi muda yang dipimpin oleh mentri urusan pemuda.
Wujud sosialisai
generasi muda / mahasiswa
1. Peranan
pemuda/ mahasiswa dalam menegakkan kemerdekaan. Setelah proklamasi pemuda Indonesia
membentuk organisasi politik maupun militer.
2. Peran
mahasiswa/ pemuda dalam mempelopori orde baru. Terbentuknya Front Pancasila
yang melawan PKI dan dari Front Pancasila lahir Kesatuan Aksi Mahasiswa / KAMI.
KAMI menjadi pendobrak menuju orde baru.
3. Peran
pemuda dalam masyarakat
-
Sebagaiagent of change,
yaitu mengadakan perubahan dalam masyarakat kearah yang lebih baik dan bersifat
kemanusiaan.
-
Sebagai agent of
development, yaitu melancarkan pembangunan disegala bidang yang bersifat fisik
maupun non fisik.
-
Sebagai agent of
modernization, yaitu pemuda bertindak sebagai pelopor pembaruan.
Komentar
Posting Komentar